Senin, 13 Desember 2010

Tekanan Darah Tinggi / Hipertensi


Sebenarnya, tekanan darah tinggi tidak ada hubungannya dengan tabiat sesorang untuk menjadi pemarah. Kemungkinannya adalah, seseorang yang sedang mengalami tekanan darah tinggi, kepalanya terasa pusing dan berdenyut-denyut sehingga menjadi kurang sabar. Akibatnya, ia menjadi cepat marah dan kurang sabar. Jadi, bila kepala tidak berdenyut, sebaiknya penderita bisa lebih sabar...
Apa itu penyakit tekanan darah tinggi ?
Seperti air yang mengalir didalam selang begitu pula darah manusia, darah dipompa dari jantung dan mengalir melalui pembuluh darah mulai dari yang berdiameter besar sampai yang berdiameter kecil menuju ke setiap organ tubuh. Darah mengalir ditentukan oleh kuatnya pompaan jantung dan besarnya tekanan dalam pembuluh darah. 
Pada saat jantung memompakan darah akan timbul tekanan pada dinding pembuluh darah yang disebut tekanan sistolik, sedangkan pada saat jantung selesai memompa darah jantung akan membuka katupnya dan darah akan mengisi ruang jantung, nah pada saat inilah pembuluh darah mengatur tekanannya sehingga tetap ada darah yang mengalir pada saat sebagian darah mengisi pompa jantung, tekanan pada saat ini disebut tekanan diastolik.
Normalnya tekanan sistolik berkisar antara 100-120mmHg dan tekanan diastolik 60-80mmHg. Pada suatu keadaan tekanan darah dapat saja meninggi, apabila hal ini terjadi terus menerus dalam jangka waktu lama dengan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg hal ini disebut dengan Tekanan Darah Tinggi atau hipertensi.

Apa penyebabnya?
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan :
1. Hipertensi primer, dengan penyebab yang tidak diketahui dengan pasti namun dapat ditemukan beberapa faktor yang diduga dapat menjadi penyebabnya. 
2. Hipertensi sekunder, dengan penyebab pasti yang telah diketahui seperti penyakit ginjal, penggunaan hormonal seperti pada pil KB atau sunti KB ataupun hipertensi yang hanya terjadi saat kehamilan. 
Faktor resiko
Beberapa faktor yang diduga mempengaruhi seperti : genetik dan lingkungan, serta beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seperti obesitas (kegemukan), alkohol, dan merokok. 
Pre-eklampsia (tekanan darah tinggi pada saat kehamilan)
Pada kehamilan ada suatu istilah yang disebut pre eklampsia, yaitu terjadinya peningkatan tekanan darah pada ibu hamil yang disebabkan oleh proses kehamilannya, karena sebelum hamil dan sesudah melahirkan tekanan darah akan normal. Kejadian ini banyak dialami oleh ibu yang baru hamil pertama kali, hal ini diduga karena pada proses penempelan janin kerahim ibu terjadi reaksi yang mengakibatkan keluarnya zat-zat yang akhirnya meningkatkan tekanan didalam darah, apabila keadaan ini tidak dikontrol maka dapat meningkat menjadi eklampsia dimana dapat terjadi kejang-kejang pada ibu hamil atau bahkan koma yang berakibat jelek pada janin ataupun ibu.  
Sehingga setiap ibu hamil harus mengontrol tekanan darahnya terutama pada kehamilan pertama atau bila ada riwayat pre eklampasia pada kehamilan sebelumnya atau bila ibu telah menderita hipertensi sebelum hamil, mereka yang termasuk golongan ini harus lebih waspada. 
Gejala klinis
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala yang baru dapat diketahui dengan pemeriksaan menggunakan alat bernama sphygmomanometer. Gejala lain yang sering ditemukan antara lain sakit kepala, mimisan (keluar darah dari hidung), telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang dan pusing. 
Pengobatan
Tujuan dari pendeteksian dan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah timbulnya komplikasi terutama pada organ jantung dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan kematian. Tujuan pengobatan adalah untuk menncapai tekanan darah dalam batas normal dan mengontrol faktor resiko. Hal ini dicapai melalui modifikasi gaya hidup saja atau dengan obat anti hipertensi.
Yang dapat anda lakukan:
- Jangan merokok dan minum alkohol.
- Diet rendah garam rendah lemak.
- Latihan olahraga secara teratur (olahraga akan mengurangi stres, membantu menurunkan berat badan, membakar lebih banyak lemak darah dan membuat jantung lebih kuat).
- Istirahat bila tegang atau lelah, lakukan latihan pelemasan otot.
- Bila dokter memberi resep, minumlah obat secara teratur sesuai petunjuk dokter (jangan berhenti minum obat atas inisiatif sendiri).
- Periksa dokter secara teratur untuk memeriksa apakah tekanan darah terkontrol dengan baik, sehingga akan mencegah timbulnya komplikasi.
Tindakan dokter untuk anda:
- Memberi resep obat anti-hipertensi 
- Mengawasi timbulnya komplikasi dan mengobatinya. Setelah umur 30 thn, cek tekanan darah anda setyiap tahun terutama bila terdapat riwayat keluarga dengan hipertensi 
Rumah sakit / Instansi yang dapat dihubungi:
- RS Jantung Harapan Kita Telp. 021-5684085, 5684093 
- Bagian ICCU RSCM Jakarta Telp. 021-334636, 3147873 
- Yayasan stroke Indonesia Telp. 021-7396021 
Pencegahan
Modifikasi gaya hidup cukup efektif untuk mennurunkan resiko komplikasi dengan biaya sedikit, dan resiko minimal. Langkah-langkah yang dianjurkan antara lain :
- Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan. 
- Membatasi alkohol. 
- Meningkatkan aktifitas aerobik (30-45 menit/hari). 
- Mengurangi asupan garam (termasuk dari ikan asin, telur asin). 
- Berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak dan kolesterol dalam makanan. 
- Setelah umur 30, periksa tekanan darah anda setiap tahun terutama bagi anda dengan riwayat keluarga hipertensi. 
- Lakukan latihan aerobik (berenang, sepeda, jogging/jalan cepat, tari aerobik, dan olahraga berat) paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali lamanya 15-60 menit, sampai napas terengah-engah tetapi jangan sampai sesak napas. 
- Pelajari cara mengendalikan stress. 

Daftar Pustaka
- Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, yayasan bina pustaka,jakarta, 2001 
- Kapita selekta kedokteran edisi III, media aesculapius, jakarta, 2000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar